Rabu, 19 Oktober 2011

because of you PART I

yah saya datang lagi, haaaah bisa sedikit bernafas lega karena akhirnya saya bisa menyelesaikan fanfic saya yang entah berapa abad ngandang difolder, awalnya fanfic kali ini mau nyeritain ttg stalker requestannya mbak karisha tapi berhubung lama dan ide cerita yang dulu udah terbang ga tau kemana akhirnya jadilah seperti ini, dan berkat dorongan dari chae yong sunbae-nim juga akhirnya saya selesaikan fanfic ini biarpun butuh waktu yang lama.

judulnya 'because of you' haduh sumpah dari dulu salah satu masalah besar kalo bikin fanfic tu adl JUDUL, paling susah kalo ngasih judul, dan karena di cerita ini lebih menonjolkan 2 member SHINee (onew sama jonghyun) langsung aja keinget sama duet mereka yang mengcover lagunya neyo yang 'because of you' yaudah saya pakai judul lagu itu jadi judul fanfic, ga kreatif dan kayaknya tu judul udah banyak dipake, tapi bodo amet deh, dari pada ditunda-tunda lagi rilisin fanficnya ya apa boleh buat, dan dari pada saya kebanyakan ngoceh mending langsung dinikmati saja...



                Ting tong ting tong...

 
Sesaat kemudian muncullah wanita paruh baya dari balik pintu rumahnya, kaget dan terkejut ketika tiba-tiba sang tamu memeluk erat dirinya “eomma” seru tamu itu yang ternyata seorang perempuan, wanita paruh baya itu lalu melepaskan pelukan gadis itu lalu menatap gadis dengan rambut coklat panjang, ikatan rambut bentuk apel di poninya, t-shirt lengan pendek berwarna hitam dengan celana denim, sepatu kets putih dengan ransel dipunggungnya dan koper yang cukup besar disampingnya.

“jihyun-a?” ucap wanita paruh baya itu dan gadis didepannya langsung mengangguk dengan cepat
“jihyun? Benar ini kim ji hyun?” ulang wanita itu
“ne, eomma..” balas jihyun mantap “aigo, kau sudah besar rupanya” seketika wanita di depannya itu memeluknya erat

>JI HYUN POV<
Annyeong, namaku kim ji hyun, umurku sekarang sudah meninjak 20 tahun(umur korea), hari ini hari pertamaku datang lagi ke korea tepatnya seoul setelah kurang lebih 10 tahun yang lalu aku dan keluarga ku meninggalkan kota ini dan menetap di indonesia. Ya menetap indonesia, dan  wanita ini??eomma??aku memanggilnya eomma karena memang dia sudah seperti ibu kedua bagiku, dulu waktu kami masih menjadi tetangga, aku dan keluargku sangat dekat dengan mereka, marga merekapun sama dengan marga keluarga kami, marganya adalah kim, ya kim!

Kim eomma tinggal bersama kedua anaknya kim soo dam dan kim jonghyun, nah kim jonghyun adalah sahabat kecilku, usianya 1 tahun diatasku, namanya pun juga hampir sama denganku, kata appa, saat itu dia satu-satunya pria kecil yang sangat bersemangat ketika mendengar tetangganya memiliki bayi yaitu aku, meskipun saat itu jonghyun masih berusia 2 tahun dia selalu datang menemuiku, dan ia selalu menangis bila ibunya melarang menemuiku karena hari sudah malam.

 dan seiring berjalannya waktu kami selalu bersama-sama, kata orang tua kami, kami seperti memiliki ikatan satu sama lain dan sudah sulit untuk dipisahkan, kemanapun selalu bersama, tapi itu tidak berlangsung lama, saat usiaku 10 tahun aku harus menerima kenyataan kalau aku harus ikut orang tuaku pindah ke indonesia meninggalkan seoul dan kim jonghyun.

Entah apa yg aku rasakan saat itu, yang jelas aku sangat sedih, dan yang aku dengar sebulan setelah kepergianku kondisi jonghyun menurun karena dia jadi susah makan dan harus dirawat di RS selama beberapa hari. Ya tuhan apa separah itukah efeknya? mungkin benar apa kata orang tua kami bahwa kami memiliki ikatan satu sama lain karena apa yang terjadi pada jonghyun akupun mengalaminya, dan selama 10 tahun aku tidak pernah berkomunikasi dengan jonghyun, ayah melarangku dengan alasan itu akan mengganggu sekolah jonghyun disana karena peraturan sekolah jonghyun yang sangat ketat, dan kurasa itu tidak masuk akal.

“oppa aku akan kembali” kataku 10 tahun lalu di incheon airport sambil mengusap pipi tembemnya yang mulai basah

Dan sekarang sudah 10 tahun berlalu, benar akupun kembali ke seoul dengan tujuan utama adalah untuk bertemu lagi dengan jonghyun dan bilang kalau aku merindukannya, tapi aku ragu, aku bisa bertemu lagi dengannya atau tidak, karena sekarang dia sudah menjadi idola, dia adalah SHINee, jonghyun SHINee dan aku takut aku tidak bisa bertemu dengannya karena statusnya saat ini dan aku juga takut dia tidak mau bertemu lagi denganku karena baru sekarang aku mencarinya.
.Oppa bogosipda.
> END<

 “ternyata tidak banyak yang berubah ya!” seru jihyun yang sudah dipersilakan masuk oleh mrs.kim “dan aku juga masih ingat, disini____” “kau selalu ketiduran di sofa itu saat menemani jonghyun merangkai robot plastiknya” potong mrs.kim
“eomma ingat.” Seru jihyun riang
“tentu saja ingat, kan eomma yang selalu memindahkanmu kekamar soo dam karena kau selalu hampir terguling karena mengantuk” jawab mrs.kim, gyu ri jihyun tersipu sambil menerima orange juice yang baru saja mrs.kim berikan.

“tapi sekarang jonghyun tidak tinggal disini, dia tinggal di dorm bersama teman satu grupnya” lanjut mrs.kim, benarkan, sudah jihyun duga, dia tidak bertemu jonghyun dan entah ia akan bisa bertemu dengan jonghyun atau tidak.

“iya eomma, aku tau” gumam jihyun sedih, mrs.kim mendekat “tapi kalau kau mau, eomma akan mengantarmu kesana sore ini atau kalau kau masih capek kita bisa berangkat besok” lanjut mrs.kim
“jinjja? Sore ini saja eomma aku tidak apa-apa” seru jihyun yang berbinar

***

“nee...” terdengar mrs.kim baru saja mengakhiri telponnya, dengan jonghyun. Jihyun tersenyum dan menghampiri mrs.kim yang nampak sedang memasukkan ponsel dan dompet kedalam tas miliknya, “eotte?” tanya jihyun memastikan
“kajja..” ajak mrs.kim sambil mengenakan mantelnya, senyum jihyun semakin mengembang dan jantungnya makin berdetak kencang, antara gembira yang amat sangat atau cemas karena kemungkinan jonghyun tidak mengigatnya atau yang lebih parah jonghyun tidak mau bertemu dengannya. Entahlah.

 ***

“you’re my lady, you’re my lady bogosipeo geuriwo haneun mal ___” lantunan lagu dan suara piano yang jonghyun mainkan pun terhenti saat bel dormnya berbunyi.
“ada orang didepan?” teriak jonghyun
“ne hyung, biar aku yang buka!!” balas minho

Ceklek, pintu terbuka “ajhumma..mari masuk” ajak minho lalu melirik kearah belakang mrs.kim “ajhumma, nuguya?” tanya minho pada mrs.kim
“dia jihyun, baru datang dari indonesia” jawab mrs.kim memperkenalkan sambil melepas high heels 2 cm nya dan berganti dengan sandal rumah yang sudah disediakan pemilik rumah

“annyeong, minho ibnida” sapa minho pada jihyun sambil sedikit membungkukkan badannya “kim jihyun ibnida” balas jihyun kaku
“eomma..” panggil jonghyun saat ibunya memasuki ruang tamu dan jonghyun melihat seorang gadis yang sedang membungkuk untuk melepas sepatunya.

“ajak dia masuk” suruh mrs.kim pada jonghyun
“nuguya?” tanya jonghyun yang nampak binggung, dia pikir itu kakaknya tapi bukan karena soo dam sedang ada di incheon untuk tugas kuliahnya. Lalu jonghyunpun menghampiri gadis yang belum ia ketahui itu.

“annyeong..” sapa jonghyun ragu sambil sedikit membungkuk, mencari tau siapa gadis didepannya, kenapa mrs.kim menyuruhnya untuk menemuinya padahal sudah ada minho yang menyambut, sesaat gadis itu diam dengan posisi yang masih membungkuk, nampak gadis itu mencoba mengatur nafasnya lalu gadis itu pun mendongak  “kim...jonghyun?” gumamnya lirih, jonghyun diam dan nampak mengedip-ngedipkan matanya seperti tidak percaya apa yang dia lihat didepannya, 

“neo??” tanya jonghyun tak percaya, jihyun diam menunggu lanjutan jonghyun dengan harap-harap cemas, apakah jonghyun masih mengingatnya?

 “kim jihyun?” hah. Jihyun menghela nafas, lega rasanya jonghyun ternyata mengingatnya, “kau, kim  jihyun” tanyanya lagi, terlihat ia mengangkat alisnya sepertinya ia juga masih belum yakin dengan apa yang ia lihat, gadis yang didepannya kini mengangguk mengiyakan pertanyaan keduanya “aku tidak sedang bermimpi kan?” tanya jonghyun lagi dengan kedua tangannya yang sudah memegang pipi jihyun, jihyun menggeleng pelan “no oppa, aku kembali dan maaf untuk 10 tahun yang lalu” ucap jihyun sambil menurunkan tangan jonghyun dari pipinya sedetik kemudian  jonghyunpun langsung memeluk ‘adik kecil’nya  itu. “gwaenchana, gwaenchana jihyun-a” ucap jonghyun lirih lalu berhambur memeluk jihyun, erat.

~~~~
 “siapa dia?” tanya onew pada minho yang ternyata sedang mengintip jonghyun dan jihyun dari balik koran yang sedang mereka baca

“entahlah, tapi sepertinya mereka sudah lama sekali tidak bertemu, apa mungkin dia gadis kecil dalam foto yang ada di kamar jonghyun hyung?” 

“aaa mungkin saja, jonghyun juga pernah bercerita padaku tentang seorang gadis, gadis kecil tepatnya” balas onew

“namanya jihyun, dia baru datang tadi pagi dari indonesia” sahut mrs.kim
“ya aku ingat, namanya jihyun” balas onew, lalu ia kaget karena mrs.kim tiba-tiba ada dibelakangnya dan minho, “ah ajhumma permisi, sepertinya taemin sudah bangun (?) aku harus menengoknya” ucap minho lalu beranjak dari duduknya dan melepaskan koran yang ia pegang bersama onew tadi.

“yhaaa... kenapa kalian tidak masuk?” teriak mrs.kim dan sesaat jonghyun dan jihyun pun masuk dengan wajah berseri dan mata yang sembab

“jonghyun-a, gwaenchanayo?” tanya onew yang menyadari mata sembab jonghyun
pura-pura tidak tahu, jonghyun malah balas bertanya “wae?” dan onew pun menunjuk jonghyun dan matanya, lalu jonghyun meraba matanya “aah gwaenchana hyung, tadi anginnya agak kencang jadi aku kelilipan” *klasik*

“oya hyung, ini sahabatku yang pernah aku ceritakan padamu” kata jonghyun yang memperkenalkan jihyun pada onew
“ooo kau jihyun ya?? Onew ibnida, senang bertemu denganmu, kuharap kita bisa berteman ya” sambut onew sambil mengulurkan tangannya, jihyun menatap onew dan tangannya yang mengulur, disambutnya jabatan tangan itu dengan senyumnya yang samar ‘jadi ini leader itu?’ 

***

“aah susah sekali mau mulai dari mana, tapi yang jelas aku kesini untuk menepati janjiku di incheon airport 10 tahun lalu dan minta maaf padamu karena pergi begitu saja” ucap jihyun sambil mendorong ayunan yang diduduki jonghyun.

“kau masih terus mengingatnya? Untuk apa minta maaf, kau menepati janjimu saja aku sudah sangat senang, lagipula waktu itu kita masih kecil, dan aku juga sudah menyadari saat itu cukup sulit untuk memilih di usiamu yang baru 10tahun” jawab jonghyun sambil tersenyum kecil.

“gomapseumnida”

Udara senja di taman bermain itu sangat bersahabat, dengan santai mereka berdua menikmati suasana nyaman dan hangat yang selama ini tidak mereka rasakan dan kini mereka sudah sama-sama dewasa dan mungkin perasaan yang mereka miliki pun sudah berbeda dari 10 tahun yang lalu.

 “oppa aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa? Kebahagiaanku saat inipun tidak bisa diungkapkan lagi, dan sedikit tidak percaya aku bisa bersamamu lagi sekarang, dan 10 tahun, hah benar-benar waktu yang sulit” kata jihyun sambil memainkan rambut jonghyun dengan menyandarkan kedua sikunya dibahu jonghyun.

“aku juga sama denganmu, 10 tahun yang sulit dan menyakitkan, dan aku tidak bisa menemukan gadis kecil sepertimu, benar-benar hanya kamu yang terbaik, dan sekarang kau sudah berubah, tapi ada satu yang tidak berubah darimu.” Balas jonghyun menerawang, jihyun mengerutkan dahinya “mwo?”

 “kau belum bisa menghentikan kebiasaanmu dulu, kau masih saja memainkan rambutku seperti ini” jawab jonghyun dengan tertawa kecil “dulu kau juga memainkan rambutku dari atas sofa saat aku merangkai robot plastikku, kau ingat?” lanjut jonghyun.

“tentu saja aku ingat, aku sampai ketiduran karena bosan” jawab jihyun
“dan eomma selalu menggendongmu kekamar noona dan aku selalu ikut tertidur karena kau tidak bangun-bangun” sambung jonghyun sambil tersenyum.

“kau juga sudah berubah oppa, dan perubahanmu sangat drastis, aku tidak menyangka kau menjadi terkenal seperti ini, tapi sampai saat ini ada satu yang juga tidak berubah darimu!”

“apa itu?”  tanya jonghyun antusias
“dari dulu sampai sekarang selalu aku yang mengayunmu seperti ini, dan apa kau tidak sadar kalau sekarang kau sangat berat, errrgggghh” jawab jihyun sambil sekuat tenaga mendorong ayunanan jonghyun, sesaat gadis itu tertawa geli “ngomong-ngomong, apa sampai sekarang kau juga masih belum bisa naik sepeda, oppa?hahaha”

***

5 hari sudah jihyun berada diseoul, kesibukannya untuk mengurus masuk universitas belum juga selesai hingga sekarang tapi selama 5 hari ini jihyun meminta untuk menggantikan mrs.kim untuk mengantarkan bekal makan siang untuk jonghyun, kata mrs kim jonghyun sering jarang makan kalau bukan ibunya yang masak untuknya, dasar, sudah sebesar itu tapi sifat manjanya juga belum hilang sampai sekarang.

Walaupun baru 5 hari ini ia bolak-balik ke agensi tempat jonghyun berada tapi jihyun nampak sudah akrab dengan salah satu staff cantik dan supel yang bekerja di bagian editor shin myung eun namanya, “yhaa! Sudah ku tebak, yang datang pasti kau lagi” seru gadis 25tahun itu sambil merangkul jihyun dari belakang, jihyun yang semula kaget dan nampak sedikit kesal langsung menampakkan senyumnya setelah menoleh kebelakang dan ternyata itu myung eun, “sialan!” gumamnya dengan bahasa indonesianya dan tetap mengembangkan senyumnya.

“ne??” tanya myung eun bingung

“ah aniyo aku hanya mengatakan ‘mengagetkan’” jawab jihyun  berbohong, myung eun melepaskan rangkulannya dan berjalan sejajar dengan jihyun.

“besok SHINee akan pergi ke taiwan loh” kata myung eun membuka pembicaraan, jihyun menoleh ke arah myung eun tanpa menghentikan langkahnya “jinjja?” tanyanya, myung eun hanya mengangguk tegas, jihyun pun melajutkan jalannya dengan pandangn menerawang.

“tapi aku sedikit cemas, onew itu leader yang sedikit tidak bertanggung jawab” sambung myung eun dengan wajah cemasnya, jihyun menatap myung eun bingung “maksudmu???”.

***

Hari ini jihyun sudah bersama SHINee di dorm dan menunda pergi ke kampus barunya untuk mengantarkan keberangkatan SHINee ke taiwan walau hanya sampai mobil karena tidak mungkin ia mengikuti SHINee sampai airport, atau bukan SHINee tapi jonghyun, ya jonghyun, karena jihyun sama sekali tidak dekat dengan member SHINee yang lain, atau mungkin tidak kenal atau juga dia tidak mau kenal, entahlah?

“kau jaga dirimu baik-baik oppa, jangan bergantung pada leader saja, dan kau juga hyung kedua bagi mereka, sebisa mungkin jaga mereka juga” ucap jihyun pada jonghyun dengan perasaan cemasnya karena terpengaruh omongan myung eun kemarin dan ditambah saat memasuki ruangan SHINee kemarin ia melihat onew enak-enakkan tidur padahal member yang lain sibuk latihan, maka dari itu jihyun semakin yakin kalau apa yang myung eun bicarakan dan berita yang beredar di internet itu juga benar.

“apa maksudmu?” tanya jonghyun yang tidak mengerti dengan maksud perkataan jihyun, “sudah ikuti saja, leader itu tak selamanya bersikap seperti leader” jawab jihyun, onew dan key yang berjalan sejajar dibelakang jihyun dan jonghyun pun langsung berpandangan satu sama lain.

“sepertinya gadis itu tidak menyukaimu hyung” bisik key sambil membenarkan posisi tasnya, “biarkan saja, dia hanya belum mengenal kita” balas onew tanpa mengentikan langkahnya, “kita?? Kurasa yang dia sebut hanya kau hyung” balas key lagi dan hanya dijawab dengan kekehan kecil onew.

SHINee dan jihyun serta manajer pun sampai di parkiran dorm “kau baik-baik ya, tenang saja hanya 2 hari, dan kau juga jangan terlalu negativ thinking dengan onew hyung, dia orang yang sangat baik” bisik jonghyun “aih apapun dan bagaimanapun dia kau tetap jaga dirimu dan juga adik-adikmu” Jonghyun tersenyum dan mengangguk sambil mengacak rambut jihyun “ingat kalau ada apa-apa telpon aku ya” sambung jihyun lagi.

“ok, sampai jumpa..” pamit jonghyun yang langsung masuk ke van karena manajer yang tinngi besar itu sudah berkali-kali memanggil. jihyun pun melambaikan tangannya pada jonghyun tentunya, lalu ia melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 09.00 itu tandanya ia harus segera berangkat ke kampus barunya.

***

SEOUL 2hari kemudian

 “hyung, gwaenchana?” tanya minho pada jonghyun yang tangan kirinya terlihat sudah dibalut gips, jonghyun mengangguk kecil sambil menepuk bahu minho, menyatakan bahwa dia baik-baik saja, sedangkan yang lain hanya saling berpandangan dengan sesekali menawari jonghyun untuk diambilkan minum, makan dan lainnya. Mereka sangat kompak dan suasana kekeluargaan pun sangat kental.

“taemin bisa bantu aku ambilkan meja kecil disudut sana, ini galonnya keburu berat” pinta onew yang entah sejak kapan memulai kekonyolannya ini, sekarang ia sudah mengangkat galon mini ditangannya, dengan polosnya taeminpun menuruti perkataan onew.

“hyung, hentikan! Aku masih bisa jalan, aku masih bisa menggunakan satu tanganku, kau jangan berlebihan!” omel jonghyun. Taemin yang mengangkat meja dan onew yang menggotong galonpun hanya berdiri mematung, menyadari kelakuannya yang terlihat berlebihan.

Bagaimana tidak, baru satu jam mereka sampai di dorm, onew sudah menyulap ruang santai menjadi seperti tempat penampungan, ada alas tidur untuk jonghyun, meja pendek dengan sekeranjang buah diatasnya, alat penghangat ruangan, kotak obat, beberapa snack dan ditambah lagi meja dan galon yang dibawa ontae yang kini diletakkan disembarang tempat. Disini onew yang paling tua bahkan dia seorang leader tapi ia masih sangat polos, kadang kekanakan dan dia adalah ONEW SANGTAE.

“hohoh jinjja, hyung!” dengus minho

“taemin bisa bantu bereskan ini?” pinta onew lagi dengan tampang innocentnya, dan lagi-lagi saking polosnya taemin ia pun menuruti ucapan leadernya itu “ne hyung, eh chankkaman” taeminpun kembali meletakkan keranjang buahnya dan langsung menarik tangan key dan minho untuk membantunya beres-beres.

Ting tong, bel dorm pun berbunyi dan mereka berlima menoleh hampir bersamaan, “biar aku” ucap onew dengan membawa lipatan besar alas tidur yang hampir menutupi badannya sambil menuju telecom.

Key menggeleng lalu menunduk dengan menyangga kepalanya “kenapa tidak diletakkan dulu, alasnya!” 

“ooh soo dam-ssi, jihyun -ssi, Annyeong, ayo masuk!” sapa onew ramah lalu mempersilakan mereka masuk.
“aigoo, sepertinya berat, sini biarku bantu” tawar soo dam
“aa gwaenchana” tolak onew.

Tanpa mempedulikan onew dan soo dam, jihyun langsung bergegas masuk dengan nasi bekal ditangannya. “jonghyunnie oppa” panggilnya.

“oooo omona! Apa yang terjadi?gwaenchana?huh?” tanya jihyun terkejut setelah menemukan jonghyun yang sedang duduk diruang tv dengan tangan kiri yg dibalut gips karena saat di taiwan kemarin ada insiden kecil yang membuat tangan kiri jonghyun sedikit retak tapi tidak terlalu parah, lalu jihyun meletakkan bekalnya sembarang dan langsung memegang tangan kiri jonghyun yang digips.

“nan gwaenchana” ucap jonghyun dengan senyum lebarnya
“jeongmalyo?”selidik jihyun, jonghyun mengangguk “oppa, kalau kau baik-baik saja tidak mungkin harus sampai digips seperti ini” pekik jihyun kesal karena berkali-kali jonghyun bilang ia baik-baik saja. Soo dam pun diam dan hanya menatap jonghyun dengan tatapan menuduh “noona, jeongmal, nan gwaencahana” ucap jonghyun lagi untuk meyakinkan noonanya.

“kau yakin? Tapi bagaimana bisa?” tanya soo dam pada adik satu-satunya itu dan jonghyun pun menceritakannya secara detail tanpa ada satupun yang terlewat. Tiba-tiba onew datang dengan 2 gelas orange juice ditangannya “maafkan aku aku tidak bisa menjaganya dengan baik” ucap onew sambil memberikan juice itu ke soo dam dan jihyun, tapi hanya soo dam yang menerima juice itu sedangkan jihyun malah menatap onew sinis, “tidak usah repot-repot, letakkan saja” mood jihyun langsung berubah drastis setelah kedatangan onew.

 jihyun menghela nafas, mencoba menahan emosinya, bahkan jihyunpun seolah melupakan kekhawatirannya pada jonghyun, “aku harus ke kampus sekarang dan mungkin beberapa hari kedepan aku tidak bisa menemui oppa, krn tugas kuliahku sudah mulai banyak, oppa cepat sembuh ya” kata jihyun dengan sesekali menatap onew yang kini duduk didepannya dan langsung bangkit dari duduknya, “ya! Kau belum ada 10 menit disini, kenapa mau pergi begitu saja? Apa kau tidak kasian padaku” kata jonghyun memelas. dari arah dapur taeminpun menyambung dengan bertanya sok akrab pada jihyun “iya noona kenapa buru-buru, baru juga datang?”

“untuk apa lama-lama disini kalau ada tugas yang lebih penting yang harus ku kerjakan! Maaf oppa tapi aku tidak bisa lama-lama disini, kalo gw ngamuk siapa yang jadi pawang gw?” jawab jihyun sementara jonghyun merasa ada yang aneh dengan jihyun yang baru saja datang tapi sekarang memutuskan untuk pergi secepatnya, dan jonghyun juga merasa aneh karena jihyun mengucapkan sesuatu yang asing ditelingannya.

“ada apa dengan gadis itu, keliahatannya dia selalu emosi kalau ada didekat kita?” tanya onew tepat setelah jihyun menutup pintu dorm dari luar, “eh bukan kita tapi aku” ralat onew yang sudah mulai menyadari sikap ketus jihyun padanya.

“kau kurasa dia serius tidak menyukaimu hyung” sahut key yang langsung menghilang dikamar mandi.

“dia hanya belum mengenalmu, hyung” ucap jonghyun membesarkan hati onew.

***

Jihyun keluar dari dorm yang lebih tepatnya apartement elite yang disulap menjadi asrama pribadi SHINee dengan mood yang sangat buruk, lagi-lagi karena melihat sosok pria sok innocent bernama onew dan secara spontan pula ia bicara dng bhs asing yang membuat para orang korea itu menganggapnya seperti alien.

 Ia berjalan menyusuri lorong gedung dengan langkah lebarnya, baru saja ia akan sampai di lobby seseorang menepuk bahunya dan jihyun menoleh dilihatnya onew sudah berada di belakangnya dengan membawa sebuah payung. Onew mengatur nafasnya setelah berlari tadi dan langsung menyerahkan payung itu pada jihyun “ini sebaiknya kau bawa, akhir-akhir ini cuaca sedang tidak tentu dan sepertinya akan turun hujan” jihyun menerima payung itu tanpa ekspresi apa-apa ucapan terimakasihpun tidak. 

Onew masih tersenyum dan jihyun masih menatapnya datar “hati-hati dijalan, annyeong” ucap onew yang tau kalau jihyun tidak akan berkata apa-apa dan dia memutuskan untuk kembali ke dormnya, berjalan, sedetik dua detik kemudian ia pun kembali berlari.

Jihyun masih melihat ke arah onew yang makin mengecil dengan mata yang berkilat tajam lalu ia melihat payung abu-abu itu setelah onew benar-benar tidak terlihat “ciiih!” jihyun pun membuang payung itu ketempat payung disamping meja lobby dan bergegas keluar.

~~~
Setengah jam sudah jihyun duduk dihalte busway dan setengah jam pula awan gelap menyelimuti kota seoul tapi hujan tak juga turun, hari ini sepertinya busway yang ia tunggu akan datang terlambat seperti walaupun baru sekitar sepekan jihyun hidup di seoul tapi ia sudah hafal terlambat atau tidaknya busway itu datang, karena memang hampir setiap ia akan pergi kemanapun selalu menggunakan alat transportasi massal itu

“jihyun -ssi” panggil seseorang laki-laki dari skuter matic membuyarkan lamunan jihyun dan merasa dirinya dipanggil jihyun pun mengangkat wajahnya dan mencari tau orang yang memanggilnya tadi dengan menyipitkan matanya, “minseok-ssi” ucapnya setelah orang berskuter itu membuka kaca helmnya, jihyun beranjak mendekat ke arah laki-laki yang memanggilnya tadi. Minseok tersenyum lega setelah ia tidak salah tebak.

“kenapa ada disekitar sini, habis bertemu SHINee ya?” tanya minseok salah satu staff SHINee yang jihyun kenal lewat jonghyun, “tidak aku hanya menemui jjong oppa” jawab jihyun, “begitu ya, emm lalu setelah ini mau kemana? Mau aku temani?emm tidak maksudku mau aku antar?siapa tau searah” 

jihyun tersenyum, “aku mau ke kampus, tapi tidak usah repot-repot busnya sebentar lagi datang”
“kita searah, aku bisa mengantarmu kan bisa lebih cepat sampai dikampus” kata minseok “apa sungguh, tidak merepotkan?” tanya jihyun ragu, minseok tertawa kecil lalu berdiri untuk mengambil satu helm lagi yang ada di jok skuternya “akan lebih merepotkan kalau kita terlalu lama disini dan hujan segera turun, ayo cepat naik”

~~~~
Jihyun mengucapkan terima kasih dengan sedikit membungkukkan badannya setelah minseok menurunkannya tepat didepan kampusnya, minseokpun terlihat membalasnya dengan ramah, jihyun melepas helm yang ia pakai “maaf sudah merepotkan” ucapnya sambil mengembalikan helm milik minseok “aniya, kan sudah kubilang kita searah, aku akan kedepan sana, mungkin sekitar 5 blok dari sini” jawab minseok sambil menunjuk kearah yang ia maksud. “oh begitu, baiklah, sekali lagi terimakasih” balas jihyun kali ini dengan lebih membungkuk “iya, jihyun -ssi apa boleh aku minta nomor ponselmu?”  

***

“nanti jam 6 kita siap-siap untuk berangkat ke gedung teater untuk gladi bersih untuk acara besok pagi sampai jam 8 malam, setelah itu kita kembali ke kantor seperti biasa ada rapat manajemen, paginya jam setengah 7 kita sudah harus berangkat ke gedung teater karena acaranya dimulai jam 8, kalian tampil setelah 2PM kalian menutup acara dengan kolaborasi bersama KARA, setelah acara itu kalian ada wawancara dengan majalah selanjutnya terserah kalian, free time maksudnya” jelas manajer SHINee yang matanya serius membaca agenda mereka dan sesekali melirik ke arah SHINee “oya dan kau jonghyun, kau libur dulu untuk sementara” sambung si manajer.

Dahi jonghyun berkerut dan dengan cepat ia menggeleng “tidak hyung, aku bisa aku masih bisa lagi pula besok diacara itu tidak ada koreografi yang berat, dan seharian ini aku juga sudah beristirahat, kurasa itu cukup” tolaknya.

“tapi kau belum benar-benar sembuh kim jonghyun, kau harus lebih banyak istirahat, benarkan hyung?”ucap onew pada jonghyun lalu berpaling kearah manajernya yang nampak mengangguk setuju dengan ucapan onew, Tapi jonghyun tetap bersikeras untuk ikut walaupun ia merasa tangan kirinya masih sedikit sakit, dengan alasan profesionalisme kerja dan menurut jonghyun cideranya ini bukan penghalang untuknya, jonghyun meyakinkan leader dan manajernya untuk mengijinkannya ikut, manajer menghela nafas ia menyerah dan mengijinkan jonghyun ikut dengan terpaksa onewpun menyetujuinya juga.

***

“haishh, kenapa nomornya tidak aktif” gerutu jihyun sambil terus mengusap rambutnya yang masih basah sambil berjalan menuju dapur untuk mengambil minum “siapa yang nomornya tidak aktif?” sambung mrs.kim tiba-tiba, jihyun menoleh sambil meneguk minumannya dan meletakkan gelas dimeja makan lalu duduk menemani mrs.kim yang sudah duduk mengupas apel. “jonghyunnie oppa” jawab jihyun singkat.

“kalau seperti itu biasanya dia sedang tidak ingin diganggu atau dia sedang latihan” ungkap mrs.kim, “begitu ya, ya baiklah, kalau begitu aku kekamar dulu ada tugas yang harus aku kerjakan” lanjut jihyun “tidak makan apelnya dulu?” tanya mrs.kim dengan mengulurkan sepotong apel pada jihyun “ah tidak trimakasih, permisi” tolak jihyun sopan sambil membawa gelasnya masuk kedalam kamar.

~~~
Baiklah mungkin jonghyun memang sedang istirahat, apalagi yang akan dia lakukan?tangannya masih sakit dan jonghyun juga baru pulang dari perjalanan jauh. Jihyun merebahkan tubuhnya diatas kasur milik jonghyun dan menatap langit-langit kamar jonghyun, sudah sekitar seminggu kamar itu menjadi miliknya, jihyun menarik nafas dalam-dalam, rasanya nyaman dan tenang berada dikamar yang rapi dan bersih itu.

Ia memandangi setiap sudut kamar, jihyun masih sedikit tidak percaya kalau dia sudah kembali ke seoul dan kini menempati kamar jonghyun kamar yang dulu penuh mobil-mobilan dan robot-robot plastik rangkaiannya dan jonghyun, rasanya masih seperti mimpi tapi ini lah kenyataannya, jihyun bangkit dan berjalan menuju meja belajar milik jonghyun ia menemukan sebuah buku gambar terselelip diantara tumpukan buku tulis yang ukurannya lebih kecil dari buku gambar dengan tulisan KIM JONGHYUN KELAS 6A disampulnya dan perlahan ia mulai membuka buku gambar itu, gambarannya bagus rata-rata mendapatkan nilai B, jihyun terseyum melihat gambaran anak kelas 6 SD itu dan dihalaman paling belakang ia mendapati 2 halaman yang dilipat hingga gambar didalamnya tidak terlihat.

Karena penasaran dengan isi dari lipatan itu jihyun pun membuka halaman 1, ternyata sebuah gambar dimana anak laki-laki bergandengan dengan anak perempuan yang memakai pita berwarna biru muda, disampingnya ada 2 buah ayunan dan dikelilingi oleh bunga-bunga, gambar itu benar-benar terlihat seperti gambaran anak perempuan, jihyun tersenyum geli melihat gambaran cantik itu, tapi ini siapa?apakah jonghyun dan dirinya?pikir jihyun kemudian membaca tulisan dibawah gambar 2 anak itu

‘aku dan jihyun, ini ditaman setelah main petak umpet, kim jonghyun dan kim jihyun love selamanya’  jihyun tertawa cekikikan membaca tulisan yang masih seperti cakar ayam itu, dan mengusap gambar dua anak kecil itu “haha tidak kusangka dia konyol juga, benar benar seperti anak perempuan” komentar jihyun yang masih tertawa melihat gambar berpesan itu, tapi kemudian tawanya berhenti setelah gambar kedua ia buka, gambar yang menunjukkan gambar pesawat dengan kepala seorang gadis yang keluar dari jendela dan juga gambar jonghyun yang sedih lengkap dengan kakak dan ibunya, 

dan lagi-lagi terdapat pesan dalam gambar itu yang ditulis disudut gambar “itu jihyun dan aku yang bersedih, dia pergi jauh dan aku tidak tau kapan dia kembali, sekarang aku tidak punya teman, jihyunnie cepat pulang aku merindukanmu” jihyun tau betapa sedihnya jonghyun saat itu, anak kecil tidak pernah bohong, apalagi anak kecil itu sampai mengungkapkannya dengan sebuah gambar. 

Jihyun mengambil pensil lalu mulai membuat gambar dirinya dengan membawa bunga dan menuliskan pesan juga di bawah gambar itu “maafkan aku karena meninggalkanmu oppa, tapi lihat aku sudah kembali” baru saja jihyun selesai menulis saat ponselnya berdering “yeoboseyo..”

***

“yeoboseyo jihyun -ssi, ini aku minseok.....apa kau sudah pulang?....ooo hehe iya benar juga, tidak, hanya saja tadinya aku ingin menjeputmu dan mengajakmu ke gedung teater untuk melihat SHINee yang sedang gladi bersih untuk acara besok, aku pikir kau mau kesana juga....ooo begitu ya, baiklah....ya?mm aku belum tau, aku baru akan berangkat, iya...ne ne arraseo,neee” minseok mengakhiri telponnya lalu segera tancap gas menuju lokasi.

Dan sesuai permintaan jihyun, setelah sampai digedung teater minseok pun langsung mengirim pesan kepada jihyun bahwa ditempat gladi bersi ada jonghyun disana dan jonghyun juga akan ikut tampil dalam acara besok pagi. Ini kabar buruk bagi jihyun.

***

Satu setengah bulan berlalu, jihyun pun masih sering mengunjungi jonghyun didorm, ditempat latihan ataupun dikantor walaupun hanya sekedar mengantarkan makan siang atau mengisi jam kosong kuliahnya, selain itu dia juga ada kegiatan baru yaitu menjadi mata-mata untuk memata-matai keseharian onew dan semua bukti yang jihyun lihat dari sisi pandangnya itu semua cukup memberatkan onew dan semakin membuat onew sangat buruk dimata jihyun. Dan jihyun melakukan itu semua untuk jonghyun agar dia bisa mengawasinya dan memastikan kalau jonghyun tidak akan terluka lagi.

Dan jihyun juga secara terang-terangan mengatakan pada onew kalau dia sangat membencinya dan setiap onew menanyakan alasannya jihyun selalu menjawab kalau onew itu sangat menjengkelkan dan onew yang merasa tidak melakukan kesalahan apapun merasa bingung dan sudah berkali-kali minta maaf meskipun tidak tau apa masalahnya tapi sikap jihyun padanya  tetap saja seperti itu.

 Key, taemin, dan minho sudah memperingatkan onew agar tidak mempedulikan sikap jihyun yang tanpa alasan jelas itu, begitu juga jonghyun ia sudah bicara berkali-kali pada jihyun kalau leadernya itu orang yang baik dan sangat bertanggung jawab tapi jihyun tetap tidak mendengarkan kata-kata jongyun.

Saking baik hatinya onew, ia tetap ramah dan bersikap sopan pada jihyun meskipun ia selalu mendapan respon yang ketus dari gadis itu dan onew juga tetap berusaha mencari tau kesalahannya dimata jihyun dengan selalu mencoba mendekatinya secara langsung atau lewat orang lain yang ia anggap dekat dengan jihyun.

Hari  ini hari sabtu, dan SHINee sedang mengisi acara disalah satu stasiun tv, jihyun juga ada disana menemani jonghyun yang sedang di make up, ia duduk disofa hitam di ruang make up itu ditemani taemin yang sudah selesai di make up “noona kau mau susu?” tawar taemin pada jihyun yang sedang memainkan ponselnya, jihyun menoleh “boleh” jawabnya yang kini sudah bisa lebih ramah pada taemin “kau mau yang mana yang rasa strawberry atau yang pisang?” tanya taemin lagi “aku mau yang pisang” balas jihyun sambil menunjuk botol kemasan susu yang transparan hingga warna susu yang kuning itu terlihat,

“tapi aku suka yang ini noona” lanjut taemin manja “aish kenapa kau menawariku tadi?seharusnya kau berikan saja langsung yang strawberry, dasar” omel jihyun yang langsung merebut susu strawberry itu “ah tidak tidak kau yang pisang saja, lagi pula aku sudah sangat sering minum yang itu, jadi ini untukmu” ucap taemin sambil menyodorkan susu pisangnya yang ia bawa, jihyun mendengus “dasar kau ini” gerutunya sambil mendorong taemin yang sedang meringis kearahnya.

“annyeong haseyoo” sapa seorang gadis cantik yang tiba-tiba masuk keruang make up SHINee itu, “annyeong haseyo” balas semua orang didalam ruangan itu hampir bersamaan kecuali jihyun yang masih terpana melihat kecantikan gadis yang ia rasa ia pernah melihatnya, gadis itu tersenyum ramah kepada semua orang termasuk jihyun, lalu gadis itu berjalan menghampiri jonghyun setelah sebelumnya ia menyapa onew, key, minho dan taemin.

Gadis itu mengulurkan tangannya dan jonghyun menyambutnya dengan hangat “kenapa baru datang chagiya?” tanya jonghyun. Apa?chagiya? Benarkah apa yang jihyun dengar itu? “iya aku juga baru selesai pemotretan” jawab gadis itu sambil tersenyum mesra pada bayangan jonghyun dicermin, mulut jihyun kini semakin menganga melihat kedua orang didepannya yang sepertinya adalah pasangan kekasih itu dan susu  dari taemin yang belum sempat ia buka pun ia letakkan begitu saja dimeja tanpa memperhatikan susunya ia letakkan dengan benar atau tidak.

Seperti ada benda tajam yang menggores tepat dihatinya. Sakit. Jihyun menarik nafas dalam-dalam ia merasa oksigen didalam ruangan itu telah habis, ia butuh udara bebas sekarang, kepalanya berat dan tubuhnya pun bergetar.

 Setelah bicara pada taemin dia akan ketoilet jihyunpun memutuskan untuk segera keluar dengan tasnya yang ia raih kasar “jihyun -a kau mau kemana?” tanya jonghyun yang menyadari kepergian jihyun yang secara tiba-tiba “ketoilet sebentar” jawab jihyun dengan suara yang mulai serak tanpa menoleh, 
ia pun mulai berlari tidak ketoilet namun berlari menuju tangga yang akan membawanya ke lantai paling atas gedung itu, pipinya mulai basah saat ia menaiki tangga itu dengan langkahnya yang gontai, ia tidak sanggup lagi menahan air mata yang sudah menggenang dipelupuk matanya saat ia menjawab pertanyaan jonghyun tadi.

Kejadian tadi sangat menyakitkan, mengingat gambar cinta, kata rindu yang jonghyun kecil tulis dibuku gambar itu untuknya, bukankah anak kecil itu selalu berkata jujur dengan apa yang dia rasakan? Atau mungkin itu hanya ungkapan seorang anak kecil yang belum tau apa-apa? Tapi kenapa setelah jihyun kemarin jonghyun bilang dia tersiksa saat jihyun meninggalkannya? Kenapa jonghyun juga bilang kalau tidak ada gadis lain seperti jihyun? Dan dia juga bilang kalau jihyun yang terbaik?kenapa? seingat jihyun joghyun bukan tipe orang yang suka berbohong tapi kata-kata jonghyun itu semuanya terbukti bohong.

Kenapa jonghyun begitu tega melakukannya? jihyun semakin terisak, nafasnya pun tersengal dan suara tangisannya mulai terdengar karena ia yakin diatas sini tidak mungkin ada yang mendengarnya, jihyun menutup wajah dengan kedua tangannya dan terduduk lemas dilantai yang tanpa alas itu. Jihyun merasa dirinya sangat rapuh dan tubuhnya pun mulai bergetar merasakan sakit dihatinya dan angin malam yang mulai menusuk tulangnya.

***

“dia tadi siapa? Sepertinya kau mencemaskannya” tanya se kyung yang masih menggenggam tangan jonghyun, “dia adikku, kim jihyun sudah hampir 2 bulan dia ada lagi untukku” jawab jonghyun pada gadisnya yang bernama se kyung dengan wajah cemasnya mengingat jihyun yang pergi tiba-tiba dan menjawab pertanyaanya tadi tanpa menoleh sedikitpun, tidak seperti biasa.

“kau tidak pernah cerita kalau kau punya adik, wajahnya juga tidak mirip denganmu” ucap se kyung yang masih penasaran “itu karena, , karena dia adik sepupuku yang baru datang dri indonesia, sudah sepuluh tahun kami berpisah, dan selama itu kami tidak berkomunikasi, dan sekarang dia kembali dan aku merasa aku harus menjaganya agar tidak pergi lagi, walaupun dia hanya adik sepupu tapi aku sangat menyayanginya” jelas jonghyun panjang, sekyung mengendurkan wajahnya yang tadi berkerut karena sedikit curiga “arraseo, kalau begitu kejar dia, kalau kau cemas, aku juga merasa ada yang aneh” balas sekyung sambil menepuk bahu jonghyun.

Baru saja jonghyun akan membuka pintu tapi pintu sudah lebih dulu terbuka dan muncullah manajer yang langsung menghentikan langkah jonghyun “kau mau kemana?” tanya manajer yang baru masuk dengan agenda ditangannya “mau keluar sebentar, sebentar saja” jawab jonghyun dengan nada memohon“tidak bisa, sekarang saatnya naik, onew, minho, key, taemin, dan kau ayo cepat” larang manajer yang lalu mengintruksi member SHINee yang lain agar segera naik kepanggung. Dan jonghyun hanya mendesahkan nafasnya pasrah dan mengikuti mereka untuk naik kepanggung.

~~~~
Jihyun masih belum pindah dari tempat tadi, dadanya terasa sesak, tenggorokannya kering , matanya sembab dan lebih parahnya kini ia sangat menggigil sampai gigi atas dan bawahnya beradu, ia mulai memeluk kakinya dan membenamkan kepala di lututnya, perlahan ia menangis lagi kini tanpa suara karena tenggorokannya benar-benar kering.

“aku mengerti perasaanmu jihyun -ssi” suara laki-laki itu menghentikan tangis jihyun yang masih membenamkan wajahnya. Itu bukan suara jonghyun, ia ingin mencari tau suara siapa itu, tapi rasanya tulang leher jihyun sudah kaku, dan tiba-tiba sebuah jas menyelimuti punggungnya “aku tau kau menganggap jonghyun lebih dari seorang kakakkan?” lanjut laki-laki itu, perlahan jihyun merasa mengenali suara itu tapi dia masih enggan mengangkat kepalanya “jangan sok tau” gumam jihyun dengan suara yang hampir tidak terdengar. Dalam benaknya kenapa bukan jonghyun yang mencarinya? Benarkah jonghyun sudah tidak mempedulikan jihyun lagi?

“aku tidak sok tau, tapi aku tau karena aku melihatmu, sikapmu padaku memaksaku untuk lebih mencari tu tentangmu, itulah sebabnya aku tau perasaan apa yang kau berikan ke jonghyun” kata  laki-laki itu dan membuat jihyun mendongakkan kepalanya dengan cepat, “onew-ssi” gumam jihyun sambil mengerjapkan matanya karena sedikit kabur lalu mengusap sisa air matanya dan menoleh kearah laki-laki yang telah duduk disampingnya itu.

“kau pasti bertanya kenapa bukan jonghyun yang mencarimu, tapi malah aku? Tadinya jonghyun sudah akan mencarimu, tapi ia nampak sangat lelah, jadi aku melarangnya, sebelumnya aku juga tidak tau kau ada disini tapi saat akan mencari manajer hyung aku malah mendengar suara orang menangis disini” kata onew

“kau sudah tau akulah yang menangis disinin, sekarang pergilah sebelum aku bersikap kasar padamu” ucap jihyun yang kembali membenamkan kepalanya.

“aku tidak mau pergi, karena aku yang lebih dulu menemukan tempat ini, tempat favoritku saat kami ada disini” kata onew santai dengan ikut-ikutan duduk dengan memeluk kakinya “Kalau begitu aku pinjam sebentar sampai sembabku hilang sekarang pergilah, temanmu pasti sedang menunggumu untuk naik keatas panggung, dasar leader macam apa kau ini!” ucap jihyun ketus.

“sembabmu tidak akan hilang dalam hitungan menit, acaranya juga sudah selesai 10 menit yang lalu dan berhentilah mengataiku ‘leader macam apa’ kau belum mengenalku, dan apa salah ku sampai kau membenciku seperti ini, huh?” 

Jihyun menatap onew dengan mengerutkan alisnya “kau ini menjengkelkan!!kau tau!” bentak jihyun lalu melepas jas yang onew berikan dan beranjak meninggalkannya “kau mau kemana? Mau pulang? Mau lewat mana? Lompat dari atas sini? Tidak mungkinkan kau membiarkan jonghyun melihatmu dengan mata merah dan sembab bengkak seperti itu?” onew menghujani jihyun dengan pertanyaan yang seakan menyudutkan gadis itu, jihyun berhenti dan mengembuskan nafasnya kesal “aku mau lewat pintu belakang tempat pengiriman perlengkapan shooting” jawab jihyun,  “sudah ditutup karena sudah tidak ada pengiriman lagi” balas onew saat jihyun mulai melangkahkan kakinya,

“kalau begitu aku akan lewat pintu darurat”

“pintu darurat hanya dibuka saat keadaan darurat saja”

Jihyun menarik nafas dalam-dalam “aku akan lewat samping yang tidak melewati ruangan kalian tadi” lanjut jihyun dan langsung melangkah, “tidak mungkin kau tidak melawati jonghyun, mereka sedang duduk-duduk dilobby, jonghyun pasti akan melihatmu kecuali kalau kau itu jinny” ucap onew, “bisakah kau diam, telingaku sakit mendengar ocehanmu itu!!!” bentak jihyun “aku tidak hanya mengoceh, tapi aku memberi taumu apa yang aku tau”.

Keduanya diam setelah onew bicara tadi, dan jihyun masih berdiri diposisinya yang membelakangi onew, tiba-tiba ia mengingat sesuatu dan mulai merogoh saku celananya, ia mengambil ponsel, ditatapnya layar ponselnya yang menampakkan nomor kontak bernama hwang minseok, dahinya berkerut dengan mencoba menghilangkan keraguannya jihyun pun menekan tombol panggil tepat di nama minseok.

“yeoboseyo, minseok-ssi, apa kau masih bersama staff yang lain?....oo begitu ya...ah tidak...ne, nee” jihyun menutup telponnya, menunduk dan memasukkan kembali ponselnya, matanya mulai berkaca-kaca lagi.

Hari yang benar-benar sial untuk jihyun, ia merasa hari ini salah karena dia ada disini untuk menemani jonghyun, perkiraan awal ia akan bersenang-senang tapi semuanya hancur setelah ia melihat jonghyun dan sekyung, dan juga terbesit sedikit rasa sesal karena keputusannya kembali ke seoul karena sekarang ia mendapati seseorang yang ia tunggu telah bersama orang lain “aku mohon pergilah, kepalaku semakin pusing karena kau ada disini” kata jihyun lemas, suaranya bergetar, onew tau jihyun menangis sekarang ia tidak tau harus berbuat apa, ingin menuruti permintaan jihyun untuk pergi, tapi dia seorang laki-laki, tidak mungkin dia meninggalkan seorang wanita menangis semalaman ditempat sepi  seperti ini 

“shireo! Aku akan tetap disini, lakukan saja apa yang kau mau asal jangan menyuruhku pergi, kau boleh menganggapku tidak ada atau aku akan berdiri disudut sana agar kau tidak melihatku” Terlihat oleh onew kalau bahu jihyun bergetar, tandanya jihyun benar-benar mulai menangis dan tangisnya kini mulai bersuara dan makin keras, onew ingin mendekat tapi ucapannya tadi membuat onew mengurungkan niatnya dan mulai berjalan mundur menuju sudut tembok yang ia maksud tadi “demi tuhan, sungguh aku ingin berteman denganmu” sambung onew yang terus berjalan mundur menuju sudut yang ia maksud tadi.

-to be continue-
bagaimana??maaf kalau kurang memuaskan, kritik dan saran sangat membantu loh ^^v

_hyunRi

5 komentar:

  1. saya merasa mengenali hwang minseok yaa? bukan harusnya jungseok? *ehh~~ sebut merk* kkk
    apdet part 2 palli~~ ^^

    BalasHapus
  2. sebenernya juga nama awal bukan jihyun *oops keceplosan*
    ini ff sebenernya udah dibikin beberapa bulaaaaan yang lalu, dan baru diperbaiki akhir-akhir ini jadinya ada perombakan dikit xp xp

    sabar ya, org sabar disayang ayam (?)

    BalasHapus
  3. jadi HYUNRI ya? *sebut merk lagi* kkk

    kalo ayam (onyu) tak sabar2in sesabar sabarnya wes~ hahaha xp

    BalasHapus
  4. bukan tapi hyeon ri *podo wae*
    niat awal terurungkan, ceweknya juga bukan aku, kalo aku itu gambarnya udah tak pasang fotoku sendiri..hhehehe

    good, mesti onew seneng dengernya xp

    BalasHapus
  5. tapi tak anggap itu kamu~ ._.v
    JiHyun = HyunRi

    BalasHapus